Seperti lilin, ada orang-orang yang terus berbuat baik,
Menerangi sekelilingnya,
Namun bersama kebermanfaatan yang ia pancarkan,
Tanpa sadar raganya hancur berantakan.
Seperti mawar,
Ada juga orang-orang yang mengira telah banyak berbuat baik,
Menyebarkan semerbak keharuman,
Namun tanpa mereka sadari duri-duri yang ia miliki mengakibatkan luka pada orang-orang disekitarnya.
Harus kita akui,
Menakar diri sendiri memang begitu susah dan pelik,
Ada hal-hal yang tak bisa kita lihat hanya dengan pandangan mata kita sendiri,
Kita perlu bantuan pandangan orang lain untuk menilai,
Untuk menunjukkan celah untuk kita agar bisa berbenah.
Seringkali kebenaran adalah apa yang kita dengar,
Apa-apa yang kita lihat saja, dan kita percayai berulang kali,
Meski tanpa disandarkan kepada sumber yang benar,
Begitulah kita membangun kebenaran, prasangka di atas prasangka.
Pada akhirnya mereka yang berkata " Hidupku adalah urusanku " jangan sok suci dan jangan ikut campur, kelak akan menyesali dan berkata " Mengapa dulu engkau tak nasehati aku?"
Sebab kehidupan dunia tak lain dan tak bukan hanyalah tentang nasehat menasehati dalam kebenaran, juga dalam kesabaran.
Comments
Post a Comment