Biar aku ceritakan
Tentang seorang laki-laki
Yang ingin menggapai bulan
Matanya lebih lama terjaga dari malam
Menggulung singkat antara pagi dan siang
Ia bermimpi dalam keadaan mata terjaga
Dinamika disela-sela kesunyian
Tanpa seorang pun yang mengetahui
Kala pagi menyapa
Ia harus selalu tertawa diatas dunia
Dengan memasang raut wajah yang sumringah
Agar semua orang tak ada yang mengetahui
Pada pedihnya hati kala dililit rindu
Jika sore telah tiba
Dan senja-senja mulai melingsir
Disanalah ia menumpahkah sendunya
Bercengkrama dan bersya'ir pada senja
Tentang kerinduanya pada purnama
Ya, ia memang segila itu
Yang di tertawakan oleh semesta
Pada mimpinya yang hanya sebatas pandang mata saja
Ia menyadari sejak pertamakali
Namun baginya
Mata tidak berfungsi dihadapan sang pecinta
Yang ia lihat hanya keindahan dalam seluruhnya termasuk celanya.
"Selain dirinya tidak ada yang lebih mengetahui tentang bagaimana pedihnya hati kala dililit rindu."
Hanya itu yang aku tahu teman.
Comments
Post a Comment