Setahun saja, aku terpuruk.
Semesta,,,,Tak mengapa hari-harimu suram, tak mengapa jika aku kembali sendirian.
Pada detak malam yang kesepian, sendu yang memalung seolah lekat dengan kesedihan.
Sudah cukup rasanya, begelut dengan duka yang tak pernah memiliki akhir nyata.
Sudah cukup rasanya, bergelung dengan ketidakberdayaan dengan sisa-sisa nestapa.
Malam ini, dipenghujung tahun dua ribu dua puluh dua.
Segala tentang kita akan menemui akhir benar-benar lupa, tidak ada pintu-pintu kesempatan atas pengharapan menjemukan.
Mari berhenti membuang-buang waktu.
Mari berhenti sejenak, untuk tidak mengingat luka-luka lama. Hati yang kelelahan, juga butuh ketenangan.
—R.p
Comments
Post a Comment